Sunday 23 December 2018

Merajut Harapan Untuk Sebuah Impian


KETURUNAN INDIA
Kampus UNESA dilihat dari pintu masuk. (Sumber: https://www.unesa.ac.id)
Surabaya. UNESA kampus geografi ketintang 2004. Siang itu kelas terasa sepi, suasana agak membosankan dan mata kuliah saat itu membuat kami seperti dinina bobok. Psikologi pendidikan adalah salah satu mata kuliah wajib bagi setiap mahasiswa yang menempuh jalur pendidikan saat itu.  Akupun terasa agak ngantuk padahal posisi dudukku ada dibarisan paling depan, dosen psikologi pendidikan yang sudah agak tua namun suaranya masih terbilang nyaring terkadang membuat lelucon dan membuka season tanya jawab agar kami yang terlihat sayu-sayu tidak semakin pules. 

Saat ditengah-tengah menerangkan materi tentang keterkaitan perbedaan fisik dan sikap seseorang dengan faktor gen, beliau tiba-tiba membuat contoh dengan menunjuk salah satu teman yang duduknya paling depan bagian samping kananku. Dosen berkata “hai kamu (sambil jarinya menunjuk ke arah mahasiswa tadi) dengan muka sedikit kaget dia kembali bertanya “saya bu?”, “iya kamu”(sambil nada menguatkan kalau memang benar dia yang dimaksud). Kemudia dengan nada lembut dosen tadi bertanya lagi “siapa nama kamu?” langsung saja temanku menjawab dengan tegas “ Muhammad Helmi Abidin bu”. Dosen pun kembali bertanya “kamu bukan asli keturunan Indonesia kan?”. Seketika satu kelas saling memandang dengan sedikit agak heran, dan mungkin dalam benak mereka sama seperti apa yang ada dalam pikiranku “dosen ini ngomong apa, wong mukanya aja biasa gak ada ciri-ciri seperti oang luar, halah pasti tebakannya salah”. Helmi (panggilan Muhammad helmi abidin ketika di kampus) menjawab “ya bu, ibu saya memang bukan orang Indonesia dia asli dari India.

Seketika aku dan teman-temanku baru menyadari kalau ternyata si helmi bukan keturunan asli Indonesia. Peristiwa ini memberiku pelajaran untuk tidak meremehkan pendapat guru walaupun kita tidak sependapat atau belum tentu terbukti kebenarannyya. Dosen kembali memaparkan materinya sambil menunjuk si helmi “coba lihat mata dan hidungnya, secara bentuk wajah helmi mempunyai karakteristik yang berbeda dengan kalian”. Kami semua melotot sambil melihat wajah helmi yang dianggap berbeda oleh dosen. Ternyata setelah kami amati memang dia memiliki bentuk hidung mancung dan mata gelap yang sedikit berbeda dengan kita.

Selain dari segi fisik, sikap, cara berbicara, dan pola berpikir helmi memang cenderung berbeda dengan teman laki-laki lainnya. Hal ini disebabkan oleh factor bawaan, namun pengaruh lingkungan keluarga juga terlihat sangat berperan. Karena, dia pernah bercerita kalau sosok ibunya sangat berpengaruh dalam setiap langkah hidupnya. 

Secara pergaulan, helmi tidak pernah memandang latar belakang atau asal usul seseorang. Namun, untuk dijadikan sebagai teman intens ngobrol tentang hal yang dianggap serius missal impiannya, keluarganya, karya-karya ilmiahnya ataupun membahas terkait study yang dianggapnya sulit dan perlu didiskusikan dengan orang, tidak sembarang orang yang dia ajak ngobrol. 

Jika membahas mengenai sikap, helmi kategori laki-laki yang humoris, cuek dan ramah pada siapapun, namun tidak terlalu suka dengan hal-hal yang dianggap agak berlebihan missal cewek yang terlalu genit, menor atau seseorang yang terlalu vocal namun yang diomong tidak sesuai dengan kenyataannya. Sedangkan dari cara berbicaranya, ketika menyampaikan sesuatu helmi dapat berbicara dengan runtut dan menggunakan dasar, namun kelemahannya dia kadang ngomong dengan intonasi yang agak terlalu cepat sehingga teman yang songong seperti aku agak telat memahaminya. 

Yang terakhir dari segi pola pikir, helmi kategori laki-laki yang mempunyai ambisi dan impian untuk meraih sesuatu. Dia kalau sudah menginginkan sesuatu tidak akan goyah sedikitpun sebelum impianya tercapai. Dan ini terbukti selama 4 tahun aku kuliah bersamanya, tak pernah sekalipun aku melihat dia menggandeng perempuan atau sekedar nongkrong-nongkrong santai di halaman kampus. Yang aku lihat dia sibuk keluar masuk perpustakaan, diskusi dengan para dosen, dan mengikuti lomba karya ilmiah yang diadakan kampus. Bahkan dia lolos menjadi juara lomba karya tulis ilmiah versi bahasa inggris tingkat universitas dan sebagai hadiahnya dia bisa ikut upacara bendera di istana Negara bersama bapak Presiden.

Helmi adalah tipe orang yang bertanggung jawab dan tekun, apalagi terkait dengan tugas kampus. Pernah suatu ketika ada tugas mata kuliah kartografi yang mana kita disuruh memetakan kampus dan itu harus dikerjakan berkelompok, dari 7 orang dalam satu kelompok hanya dia yang membantuku mengerjakan. Apalagi ketika ada tugas di lab pada saat mata kuliah SIG, helmi selalu menjadi idola kaum hawa. Dia selalu dipanggil ke sana kemari dengan tujuan untuk membantu mengoperasionalkan program yang kita anggap ribet dan sulit pada saat itu. Sampai ada salah satu teman terdengar berkomentar “untung helmi gak punya cewek, andai dia punya cewek pasti ceweknya akan cemburu. Tapi seperti apa ya kalau helmi pacaran??” Suasana yang awalnya serius sontak semua tertawa mendengar clotehan salah satu teman tadi. Kita ketawa karena kita tahu helmi amat cuek dan tidak pernah memperdulikan yang namanya perasaan dengan lawan jenis.  Mendengar teman-temannya terkesan meledek dia, si helmipun tidak pernah marah-marah. Paling kalau dia tidak suka cuma diam, dan pura-pura tidak dengar dan tidak ambil pusing sambil bilang “gak penting”.

Selain dari semua karakteristik di atas, helmi juga termasuk kategori laki-laki yang religious. Memang secara pergaulan, sikap itu tidak terlalu dia perlihatkan. Karena katika bergaul dengan teman-temannya dia seperti teman lain pada umumnya termasuk juga dengan perempuan. Cuma dalam kehidupan sehari-hari dia lebih memilih tinggal di kontrakkan dengan lingkungan  yang memegang teguh dasar-dasar agama daripada di kos dengan lingkungan pergaulan yang sedikit bebas.

JEPANG ADALAH NEGERI IMPIAN

Bunga sakura merupakan salah satu icon negeri matahari terbit. (Sumber:http//www.eramuslim.com)
Siang itu setelah kuliah usai, aku duduk di teras jurusan sambil menunggu temanku yang masih punya urusan karena kami mau pulang bersama. Tiba-tiba helmi menghampiri dan menyapaku “hei siti”.. (siti adalah nama panggilanku saat aku di Surabaya) “hei hel, mau pulang?”sahut aku menjawab sapaannya. Kemudian helmi duduk disamping agak ke depan dan kita membahas mata kuliah yang barusan tadi diajarkan. Dan tak tahu entah apa yang membelokkan alur pembicaraan, tiba-tiba helmi bercerita tentang negeri sakura. Dan dia juga menunjukkan kepadaku kemampuannya dalam berbahasa jepang dan menulis dengan menggunakan huruf jepang. Dia mempraktekkan menulis namaku dengan tulisan huruf jepang yang sama sekali tidak aku fahami. 
 
Ditengah pembicaraan tentang seluk beluk negeri sushi dengan beragam iklimnya, kebudayaanya, dan orang-orangnya, helmi berkata “aku suatu saat nanti mau melanjutkan kuliah ke jepang”. Aku tidak menimpali kata apapun dan hanya mendengarkan saja apa yang dia impikan. Dengan melihat prestasinya, ke akrabannya dengan para dosen, dan kemampuannya dalam berbahasa asing, saat itu aku percaya dan yakin kalau suatu saat nanti helmi mampu mewujudkan impian-impiannya.

Selain menunjukkan kemampuan bahasa jepangnya, ketika duduk dengan teman-teman lainnya ataupun ketika dengan aku sendiri helmi juga sering mengajak tebak-tebakkan menunjukkan letak sebuah kota besar maupun kota kecil d Negara-negara  secara acak yang tertera pada peta. Dan lokasi yang sering dia jadikan sasaran tebakan adalah kota-kota yang ada di benua Eropa. Bisa diduga aku dan teman-temanku tidak pernah benar dalam menebak, ya karena memang kita tidak tahu. Hafal lokasi semua Negara saja itu sudah sesuatu yang membanggakan bagi kami, dan memang tidak terfikir untuk mempelajari sampai ke kota-kota yang ada di setiap Negara bahkan kota-kota kecil yang kita anggap tidak penting. Tapi itulah helmi, seorang mahasiswa yang kutu buku, yang wawasannya setara atau bahkan melebihi dosennya. Sehingga pas semester akhir, masa-masa tinggal menunggu wisuda helmi menjadi asisten dosen dan membantu adek-adek tingkat untuk mengoperasionalkan program SIG.

Helmi selain cerdas, yang paling terlihat dari dia adalah keuletannya. Dan dia selalu memanfaatkan waktu luang untuk membaca buku. Sering ketika aku di perpustakaan saat duduk memandangi tulisan yang lebih dekat sebagai sarana hipnoterapi bagiku dari pada sebagai sumber ilmu (karena tak lama setelah membuka buku, pasti mata ini rasanya penat, ngantuk dan ingin terpejam), terlihat helmi dengan langkah penuh semangat dan seperti tidak ada kata lelah maupun letih keluar dari ruang perpustakaan khusus pasca sarjana, kadang dari ruang koleksi jurnal dan ensiklopedia. Sehingga banyak ilmu yang dia dapat secara otodidak karena hasil dari belajar sendiri. Dan ketika hendak melakukan sesuatu, dia tidak pernah menunggu bareng dengan teman seperti yang lainnya. Dia tidak tergantung pada siappun. Sepertinya dia yakin dan faham apa yang dia butuhkan tidak sama dengan apa yang dibutuhkan orang lain. Masa depan dia, tidak tergantung pada tangan orang lain melainkan dari tangan dan usahanya sendiri.

PENANTIAN KELULUSAN
Helmi duduk santai menikmati musim gugur pertama saat di Eropa. Sumber: instagram@helmiabi

Helmi tergolong mahasiswa yang berprestasi, sehingga proses perkuliahannya berjalan lancar tanpa ada  kendala apapun baik dari segi biaya ataupun terkait program studynya. Karena tiap semester dia selalu mendapat beasiswa prestasi dari kampus.
Sejak akhir semester 6 dia sudah mengajukan proposal sekripsi. Dengan serangkaian revisi-revisi akhirnya pada semester 7 dia baru melaksanakan sidang proposal. Dan dia adalah orang pertama yang melaksanakan sidang sekripsi di kelas kami (kelas B). Geografi angkatan 2004 baik yang masuk melalui jalur reguler maupun ekstention dibagi menjadi 2 kelas, kelas A dan kelas B. 

Di kelas kami (kelas B) helmi merupakan salah satu mahasiswa yang paling rajin sehingga tak salah jika IP nya selalu yang tertinggi diantara teman lainnya. Namun setelah KHS an (KHS = Kartu Hasil Studi) terkadang dia juga suka bertanya bagaimana dengan hasilku, dan itu menandakan bahwa dia peduli akan sebuah peringkat/prestasi. “Berapa IP kamu sit??” ketika mendengar pertanyaan dia, terkadang aku hanya ingin tertawa, karena orang seperti dia ternyata masih memperdulikan milik orang lain. Padahal secara kenyataannya, dia selalu di atas rata-rata kami semua. Ya itulah helmi, orang yang selalu mentarget akan sebuah prestasi dalam setiap tahap kehidupan yang dia lalui. 

Kebetulan aku dan helmi berada di kelas yang sama yaitu kelas B. Setelah aku tahu helmi mengajukan proposal sekripsi, aku tak mau ketinggalan karena dalam hal apapun terkadang aku melihat dia sebagai cermin yang harus aku tiru, karena aku tahu proses kuliahku harus lancar. Ini terkait dengan beasiswa dari sebuah yayasan yang mensyaratkan aku untuk lulus tepat waktu.

Helmi terus mendorongku agar bisa segera lulus. Sehingga sejak semester 6 aku sudah mulai berpikir jenis penelitian apa yang akan aku ambil. Karena dalam jurusan pendidikan geografi kita diberi tiga pilihan jenis penelitian yaitu geografi fisik, kesehatan dan pendidikan. Saat itu helmi mengambil jenis penelitian geografi fisik dengan judul “Identifikasi daerah potensi rawan tanah longsor di kecamatan sukapura kabupaten pobolinggo”.

Sedang aku masih bingung, dan di tengah kebingunganku helmi menyarankan aku untuk mengambil kesehatan. Memang aku pun menyadari kalau fisik itu terlalu berat bagiku, tapi kalau pendidikan sebenarnya aku tidak terlalu tertarik. Sehingga jatuhlah pilihanku pada penelitian tentang geografi kesehatan. Dan aku mengambil sampel di daerah Surabaya agar dekat dengan kampus.

Penelitianku termasuk kuantitatif, sehingga pengolahan data tidak lepas dari progam statistik. Setiap ada kendala, helmi mendorongku untuk segera menemui bu Ita selaku dosen statistik terapan. Alhamdulillah semua berjalan lancar, sehingga semester 7 aku sidang proposal dan semester 8 ujian sekripsi. Begitu juga dengan si helmi, di semester 8 dia juga sudah menyelesaikan semua tugas kuliah. Namun dia tidak segera mencari kerja ataupun mendaftar untuk melanjutkan program S2. Karena dia selalu berangan-angan untuk melanjutkan kuliah S2 ke luar negeri terutama ke Jepang melalui jalur beasiswa. Sehingga sembari menunggu ada pengumuman beasiswa, dia membantu menjadi asisten dosen di kampus.

Alhamdulillah, tepat bulan September 2008 kuliah di jurusan pendidikan geografi UNESA telah usai, dan pada saat itu di kelas B hanya tiga mahasiswa yang lulus tepat waktu. Helmi, aku dan satu lagi teman dari Tuban. Namun, takdir Tuhan memang tidak bisa di tebak. Angan-anganku untuk berkarier setelah lulus harus aku pendam karena sebelum wisuda aku sudah berstatus seorang istri yang harus ikut suami, dan kebetulan suami tidak menginginkanku bekerja agar fokus mengurus rumah tangga. Dengan tujuan sewaktu-waktu dia pulang, ketika dalam keadaan lelah dan letih ada yang menanti dan melayani.

KULIAH DI Istanbul Technical University (ITU)

 
Kampus ITU. (Sumber:http//www.studying-turkey.com)

Ngawi,2015. Takdir Tuhan lagi-lagi tidak bisa diprediksi. Dalam sekejap bagai membalikkan telapak tangan Tuhan membalikkan nasibku. Aku harus memulai semua dari 0. Dari situ aku mulai berkomunikasi kembali dengan teman-teman lama, dan rajin silaturahim dengan orang-orang baru untuk membangun jaringan dan relasi. 

Setelah sekian lama kurang lebih 8 tahun lamanya, aku tidak mengenal yang namanya media sosial maupun internet. Kini aku mulai membuka diri sehingga dunia baru, skema baru dan harapan baru berasa ada di depan mata. Setelah mengenal media sosial, orang pertama yang aku ingat dan ingin aku hubungi adalah helmi. Ya helmi adalah orang pertama yang ada dibenakku untuk aku cari tahu keberadaannya. Karena aku ingin membuktikan bagaimana Tuhan memberi kehidupan pada salah satu temanku yang dulu mempunyai impian dan ambisi besar.

Semua media sosial aku cari yang namanya helmi, agak sulit memang. Karena akunku baru, sehingga belum banyak pertemanan dan mayoritas nama akun mereka bukan nama asli. Akhirnya akun helmi aku temukan lewat facebook, pada akunnya aku temukan berbagai foto dia dengan background kehidupan di Eropa. Mulai foto di depan menara eifel, bunga latulip di belanda saat musim semi dan lain sebagainya. Dan aku lihat caption diprofilnya dia adalah seorang traveler plus geographer. Sehingga yang ada di fikiranku hanya rasa penasaan “kok dia bisa sampai eropa??, bagaimana ya ceritanya??”. Untuk menjawab rasa penasaranku, aku langsung kirim massanger ke dia. “helmiiii,,” dengan penuh semangat aku menyapa dia. Dia akhirnya merespon dengan membalas “ini siti??” dengan pertanyaan yang menandakan setengah kaget dan tidak percaya karena setelah sekian lama menghilang tiba-tiba aku muncul.

Dari situ aku mulai menginterogasi dia. “helmi kamu sekarang dimana, kerja apa dan sudah menikah belum??” bagai gerbong kereta api aku mencerca helmi dengan pertanyaan-pertanyaan yang membuat dia harus menulis balasan dengan kalimat yang panjang. “belum siti, aku sekarang di Turki dan bekerja di sebuah perusahaan swasta di sana”. Aku bangga, terharu dan sekaligus heran. “kok bisa hel??, kok gak jadi ke Jepang?” helmipun sedikit cerita, saat dia lulus sambil menunggu info beasiswa kuliah ke luar negeri awalnya sih memang sasarannya ke Jepang, namun tidak ada info beasiswa S2 ke sana. Akhirnya sambil mengabdi sebagai asisten dosen, dia menunggu info beasiswa S2, kali ini dia tidak memilih tempat. Asal ada info beasiswa dia langsung coba.

Kesempatan itupun datang. Kesempatan pertama datang dari beasiswa Asian Development Bank (ADB) Scholarship, namun ternyata beasiswa ini mensuaratkan pelamar memiliki pengalaman kerja minimal 2 tahun. Sehingga kesempatan kali ini gagal, dia tidak jadi mendaftar karena dia memang belum punya penglaman itu. Selanjtnya, datanglah kesempatan ke dua tepatnya pada bulan april 2011, yaitu tawaran beasiswa dari Australian Development Scholarship (ADS) dan Turkish Government Scholarship (TGS). Keduanya dia coba memasukkan lamaran, namun beasiswa pemeintah Turki lebih cepat memberikan pengumuman hasil seleksi, sehingga beasiswa dari pemerintah Turki itulah yang menjadi jalan dia untuk melanjutkan pendidikan S2 ke luar negeri. 

Adapun universitas di Turki yang menjadi pilihannya adalah Istanbul Technical University (ITU) salah satu universitas negeri yang mempunyai empat kampus yang tersebar di beberapa lokasi yang berbeda antara lain Maslak sebagai kampus utama, di Taskisla, Macka dan Gumusuyu. Dan kampusnya kebetulan berada di lokasi kampus utama yaitu di Maslak.

Sekarang aku baru memahami bagaimana selama ini helmi bisa menjelajah hampir seluruh kota-kota besar yang ada di Eropa. Karena memang secara geografis dia berada di sebuah Negara yang menjadi jalur perlintasan antara dua benua yaitu Asia dan Eropa.

Pertanyaanku belum semua terjawab terutama terkait status dia. “helmi sudah menikah?” dia pun membalas dengan jawaban “belum siti”, seketika aku terkejut, helmi yang dulu cuek tekait hal perempuan kenapa masih sama sampai sekarang?.. “nunggu apa hel??” tanyaku penuh dengan penasaran. “santai siti, mamaku dulu menikah umur 31 tahun, padahal dia perempuan. Yang penting sekarang focus ke karier dulu mumpung masih muda”. Akupun berusaha memahami orang-orang yang mempunyai jiwa seperti helmi bahwa mumpung masih ada kesempatan, dia akan memaksimalkan sebisa mungkin untuk dimanfaatkan dengan baik.

ISDR-ASIA PARTNESHIP

 
Helmi beserta delegasi lain dari Indonesia dan ketua UNISDR. 
Sumber: https://free.facebook.com/helmi.abidin.7?refid=46&_xts_%5B0%5D=12.%7B..


16 Desember 2018. Secara tidak sengaja aku membuka fb dan pada dinding berandaku terpampang foto helmi yang terlihat berada di sebuah forum internasional. Dan di bawah foto terdapat caption “Contructive meeting with multi stakeholders in the region toward GP 2019 in Geneva and the achievement target e SFDRR 2020 during AMCDRR in Sydney (IAP UN-ISDR UNCC Bangkok 2018). Yang aku tangkap dari tulisan tersebut bahwa dia berada di sebuah forum yang membina pertemuan dari multi-pihak informal untuk mencapai pengurangan resiko bencana melalui penerapan Kerangka Sendai dan Rencana Regional Asia. 

 
Ruang meeting sebelum acara dimulai. 
Sumber: https://free.facebook.com/helmi.abidin.7?refid=46&_xts_%5B0%5D=12.%7B..

Forum tersebut mencakup pemerintah, organisasi antar pemerintah, organisasi masyarakat sipil, PBB, organisasi internasional, dan donor bilateral dan multilateral. Secara kolektif, IAP dan AMCDRR yang berlangsung di Bangkok tersebut membentuk platform regional yang hasilnya akan di bawa pada forum Global Platform (GP) yang akan diadakan di Jenewa tahun 2019 mendatang. Dan setelah aku amati dari semua fotonya, pada pertemuan tersebut ternyata dia merupakan salah satu delegasi wakil dari Indonesia. 

Id card tanda bukti peserta meeting. 
Sumber: https://free.facebook.com/helmi.abidin.7?refid=46&_xts_%5B0%5D=12.%7B..

Jikamengingat jejak rekam masa kuliahnya dulu, melihat dia yang sekarang tidak sedikitpun aku merasa heran ataupun kaget. Namun, hanya bangga dan membuktikan pada mereka yang masih berfikir bahwa kesuksesan akan datang dengan sendirinya tanpa adanya usaha. Inilah buah dari kombinasi antara impian, kerja keras, prestasi yang pada akhirnya menghasilkan sebuah kesuksesan.

Untuk mencapai sebuah kesuksesan ada sebuah tahap pengorbanan dan kerja keras yang harus dilakukan. Suskes bukan hanya melulu soal pencapaian dari sebuah pekerjaan yang menjadikan uang dan harta sebagai tolok ukurnya. Namun, tak bisa dipungkiri inilah yang sering kali menjadi patokan salah satu karakteristik dari sebuah kesukssan.

Ambillah sisi positif dari semangat berkelanjutan versi cerita ini, untuk meraih kesuksesan versi anda sendiri. Ditengah jalan mungkin anda akan menemui kegagalan berkali-kali, namun bertahanlah. Karena setidaknya anda akan sadar sebuah kekurangan diri, dan menjadikan itu sebagai guru yang akan menambah pengalaman anda. “Kesuksesan bukan akhir, kegagalan bukan hal yang fatal: itu adalah keberanian untuk melanjutkan apa yang penting. - Winston Churchill-

Semoga manfaat...

See you next time, Insyaallah..
By: moshrefa_siti


Friday 21 December 2018

SUDAHKAH ANDA KHUSYU' SAAT BERWUDLU??

Bacaan Doa Saat Berwudlu



Bincangsyariah.com


Wudlu merupakan perbuatan wajib yang harus dilakukan sebelum kita melaksanakan sholat. Sehingga salah satu kunci sah tidaknya sholat terletak pada bagaimana saat kita melakukan wudlu. Sudahkah wudlu kita sempurna terpenuhi semua syarat dan rukunnya?? Untuk hal ini sebagai umat muslim yang sejak kecil dan tiap hari melakukannya, saya kira anda sudah memahaminya. 

Namun sudahkah anda khusyu' dalam melaksanakan wudlu? Khusyu' bukan berarti diam seperti khusyu'nya kita saat melaksanakan sholat. Khusyu' dalam berwudlu yaitu menghayati dan membaguskan setiap membasuh daripada anggota wudlu. Karena sesungguhnya membaguskan wudlu itu mempunyai hikmah yang sangat besar. Sebagaimana yang dikatakan nabi dalam sebuah hadits sbb: 

مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسِنُ الوُضُوْءَ خَرَجَتْ خَطَايَاهُ مِنْ جَسَدِهِ حَتَّى تَخْرُجُ مِنْ تَحْتَ أَظْفَارَهَ

Artinya: Rasulullah bersabda, "Barang siapa berwudlu dengan membaguskan wudlu'nya, maka keluarlah dosa-dosanya dari kulitnyya sampai kuku jari-jemainya". (HR. Muslim)

Salah satu bentuk membaguskan dalam berwudlu sehingga wudlu bisa dikatakan khusyu' dan sempurna adalah dengan membaca doa-doa pada setiap membasuh anggota wudlu. 

Sebelum membaca doa apapun tentunya yang paling awal dibaca adalah bismillah. Karena bismillah merupakan inti kandungan ajaran Islam yang di situ ada unsur keyakinan terhadap Allah yang telah memberikan kekuatan sehingga seseorang dapat melakukan aktivitas yang diinginkan.

Adapun doa yang dibaca pada setiap membasuh anggota wudlu adalah sbb:

Doa Saat Membasuh Kedua Telapak Tangan

اَللّٰهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

Allohumma a'inni 'Ala Dzikrika wa Syukrika wahusni 'Ibadatika 
Artinya:"Ya Allah bantulah aku untuk selalu berdzikir kepadamu dan selalu memperbaiki ibadah kepadamu"

Doa Ketika Menghirup Air Ke Hidung

اَللّٰهُمَّ أَرِحْنِي رَائِحَةَ الجَـنَّةِ وَاَنْتَ عَنِّي رَاضٍ

Allohumma Arihni Roihatal Jannati wa anta annii rodliin
Artinya: "Ya Allah berikan aku penciuman wewangian syurga dan keadaan Engkau terhadap diriku yang selalu meridhoi"

Doa Ketika Membasuh Muka
(Setelah membaca niat wudhu)

اَللّٰهُمَّ بَيِّضْ وَجْهِى يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوْهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوْهٌ

Allohumma bayyid wajhiy yauma tabyadu wujuuh wa taswaddu wujuuh
Artinya: "Ya Allah putihkan wajahku pada hari menjadi putih berseri wajah-wajah kaum muslimin dan menjadi hitam legam wajah-wajah orang kafir"

Doa Ketika Membasuh Tangan Kanan

اَللّٰهُمَّ اَعْطِنِى كِتاَبِى بِيَمِيْنِى وَحَاسِبْنِى حِسَاباً يَسِيْرًا

Allohumma A'thini kitabi biyamini wa hasibni hisaban yasiro
Artinya: "Ya Allah berikanlah kepadaku kitab amalku dari dari tangan kananku dan hisablah aku dengan penghisaban yang ringan"

Doa Ketika Membasuh Tangan Kiri

اَللّٰهُمَّ لاَ تُعْطِنِى كِتاَبِى بِشِمَالِى وَلاَمِنْ وَرَاءِ ظَهْرِىْ

Allohumma Laa Ta'thini Kitabi bisyimali walaa min waro'i dzohri
Artinya:
"Ya Allah jangan Engkau berikan kepadaku kitab amal dari tangan kiriku atau pada belakang punggungku"

Doa Ketika Mengusap Rambut Kepala

اَللّٰهُمَّ حَرِّمْ شَعْرِيْ وَبَشَرِيْ عَلَى النَّارِ

Allohumma harrim sya'ri wabasyari 'Alannari
Artinya: "Ya Allah haramkan rambutku dan kulitku atas api neraka"

Doa Ketika Membasuh Kedua Telinga

اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ اْلقَوْلَ فَيَتَّبِعُوْنَ أَحْسَنَهُ

Allohummaj'Alni minalladzina yastami'unal Qoula fayattabi'una ahsanahu
Artinya: "Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mendengarkan nasehat dan mengikuti sesuatu yang terbaik"

Doa Ketika Membasuh Kedua kaki

اللَّهُمَّ ثَبِّتْ قَدَمِيْ عَلَى الصِّرَاطِ يَوْمَ تَزِلُّ فِيْهِ الْأَقْدَامُ

Allâhumma tsabbit qadami ‘ala shirâthi yauma tazila fîhi al-aqdâm.

Artinya: “Ya Allah, mantapkanlah telapak kakiku saat melintasi jembatan shirathal mustaqim, kelak di hari ketika banyak telapak kaki yang tergelincir.”

Setelah anda selesai melaksanakan wudlu dengan sempurna, hendaknya angkatlah tangan anda menengadah ke langit dengan menghadap kiblat dan membaca doa berikut:

أَشْهَدُ أَنْ لآّاِلَهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللّهُمَّ اجْعَلْنِىْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِىْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ

Asyhadu allâ ilâha illallâhu wahdahû lâ syarîka lahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhû wa rasûluhû, allâhummaj'alnî minat tawwâbîna waj'alnii minal mutathahhirîna.
Artinya: "Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk dalam golongan orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku termasuk dalam golongan orang-orang yang bersuci (shalih)." (Dari hadits riwayat Imam Muslim dan Imam at-Tirmidzi)


Demikianlah ringkasan tentang doa-doa yang dibaca pada saat berwudlu. Alangkah baiknya jika kita bisa mengistiqomahkan untuk membacanya dan lebih-lebih faham beserta artinya. Karena, disetiap penggalan doa terkandung makna yang sangat dalam yang kita butuhkan untuk di kehidupan yang akan datang. 

Bayangkan andai kita bisa istiqomah membacanya. Sehari kita wudlu minimal 5 kali, berarti 5 kali juga kita membaca doanya. Sehingga jika dihitung secara matematika sehari 5 kali, sebulan kurang lebih 150 kali membaca. Doa yang dibaca secara berulang-ulang, insyaallah salah satu dari yang kita baca ada yang diijabahi. Insyaallah...

Bacaan doa diambil dari kumpulan doa-doa terbitan Ponpes Putri An-nuriyah Surabaya. Buat guruku Ibu Hj. Ainurrohmah semoga barokah selalu umurnya, manfaat ilmunya dan sukron jazill atas segala doa dan ijazah yang engkau berikan buat bekal hidup kami. 
تقبل الله كل اعماله الخيرية

By : moshrefa_siti






Belajar dan belajar

KERJA CERDAS BUKAN KERJA KERAS

  Sumber : Tribunnews.com Sejak dulu orangtua kita selalu menasehati anak-anaknya untuk bekerja keras agar hidup kita sukses. Namun, anggapa...