Korupsi massal dikalangan DPR tamparan bagi kita
JAKARTA, Kompastv. 4 September
2018 saat itu tidak sengaja saya melihat berita tentang adanya korupsi massal yang
menyeret kepala daerah kota malang, beserta mayoritas anggota DPRD nya. Mengapa
dikatakan mayoritas?? Karena dari 45 anggota dewan, sebanyak 41 orang sendiri yang
terjerat dalam kasus korupsi tersebut. Sehingga gedung DPRD Kota Malang “sepi”
penghuni, yang tersisa tinggal Yakni Abdurrochman (PKB) selaku wakil ketua dan
pimpinan dewan satu-satunya, Subur Triono (PAN), Priyatmoko Oetomo (PDI-P) dan
Tutuk Haryani (PDI-P). Kondisi tersebut mengakibatkan roda pemerintahan Kota
Malang terancam lumpuh.
Perlu kita ingat bahwa sebelum
korupsi massal di kota malang, sekitar bulan April 2018 lalu KPK juga telah
menetapkan 38 anggota DPRD Kota Medan Sumatera Utara sebagai tersangka kasus korupsi.
Adapun yang terjerat dalam kasus tersebut (baik di Kota Malang maupun di Kota
Medan Sumatera Utara), mereka mayoritas berasal dari perwakilan kader partai
politik. Sehingga, banyak pakar politik menyimpulkan bahwa “mahalnya ongkos politik”
mendorong para anggota dewan memanfaatkan pelaksanaan fungsi dan kewenangan legislative
mereka, sebagai pintu yang membuka peluang terjadinya kong kalikong antara
eksekutif dan legislative demi kepentingan pribadi atau kelompok. Singkatnya, para anggota dewan memanfaatkan posisi dan kedudukan mereka untuk memperkaya diri guna mengembalikan biaya-biaya yang telah mereka keluarkan pada saat kampanye.
Dari kasus-kasus korupsi yang
terjadi dikalangan DPR selama ini, terkadang membuat rakyat pesimis ketika akan
memilih mana caleg yang amanah yang bisa kita jadikan sebagai perpanjangan
tangan, penyuara aspirasi dan yang sepenuhnya memihak pada rakyat. Karena yang
selama ini sering mereka pertontonkan tak lain adu mulut bahkan marah-marah
ketika sidang dan sederet kasus korupsi yang bagai benang kusut tak tahu mana
pangkal ujungnya dan rakyat hampir tak pernah dengar berita yang mengekpos terkait prestasi maupun kinerja mereka.
Namun, inilah realita moral
mayoritas pejabat kita saat ini. Sehingga tiada guna juga jika kita pesimis dan
berpangku tangan melihat nasib. Mulailah dari lingkungan terkecil anda (diri
sendiri, keluarga, dan orang-orang disekeliling anda) untuk selalu menanamkan
sikap jujur, tanggung jawab dan perasaan takut hanya pada Allah swt. Karena kebaikan
yang dipupuk terus menerus akan tumbuh menancap kuat dialam bawah sadar kita
laksana akar pohon besar yang mampu menghadapi erosi akibat derasnya air saat
hujan lebat tiba. Sehingga harapan kita suatu saat nanti akan muncul
generasi-generasi penerus yang membawa Negara ini ke arah yang lebih baik. Semoga,,,
Amiiinnn…
See you next time
insyaallah.
Sumber gambar :
Pixabay.com
By : moshrefa_siti
No comments:
Post a Comment